Kisah
hidup Sylvester Stallone
Dunia mengenal Sylvester Stallone
sebagai jagoan Amerika yang mengalahkan musuh-musuhnya dengan cara heroik. Ia
diidentikkan dengan jagoan sepanjang masa: John Rambo dan Rocky Balboa.
Stallone pun jadi legenda di Hollywood. Namun siapa sangka kalau masa lalunya
penuh penderitaan.
Stallone lahir di New York pada 6
Juli 1946 dengan nama Michael Sylvester Gardenzio Stallone. Ayahnya Frank
Stallone Sr adalah seorang hairdresser. Sedangkan ibunya, Jacqueline
Stallone, seorang tukang ramal, penari, dan juga promotor gulat perempuan. Dari
ayahnya ia punya darah Italia, sedang dari ibunya ia mendapat turunan Rusia dan
Prancis. Stallone juga punya adik yang juga aktor, Frank Stallone.
Namun saat ibunya melahirkan Stallone, sang ibu menderita komplikasi. Hal ini yang membuat dokter harus menggunakan alat bantu melahirkan. Dokter menggunakan sepasang forsep untuk menarik kepala Stallone selama kelahirannya. Itu justru melukai Stallone. Sisi kiri bawah wajah Stallone menderita lumpuh, termasuk bagian bibir, lidah, dan dagu. Hal ini membuat Stallone sulit bicara hingga sekarang dengan kata-kata yang sedikit tidak jelas saat bicara serta suara yang menggeram.
Namun saat ibunya melahirkan Stallone, sang ibu menderita komplikasi. Hal ini yang membuat dokter harus menggunakan alat bantu melahirkan. Dokter menggunakan sepasang forsep untuk menarik kepala Stallone selama kelahirannya. Itu justru melukai Stallone. Sisi kiri bawah wajah Stallone menderita lumpuh, termasuk bagian bibir, lidah, dan dagu. Hal ini membuat Stallone sulit bicara hingga sekarang dengan kata-kata yang sedikit tidak jelas saat bicara serta suara yang menggeram.
Namun kelemahan itu tak membuat
Stallone minder. Ia terus berusaha menjadi bintang film. Meski sering ditolak
ia tak pernah putus asa. Dalam pencariannya itu ia sempat diusir dari
apartemennya dan harus menggelandang berhari-hari. Ia mengaku pernah tiga
minggu tidur di halte bis di New York sampai akhirnya membaca pengumuman casting
untuk sebuah film dewasa. “Saat itu akhir dari hidup saya. Saya membintangi
film itu atau merampok orang,” katanya. Akhirnya ia berperan di film itu dengan
shooting dua hari dan dibayar US$200.
Hingga tahun 1975 ia hanya berperan di film-film yang tak
begitu sukses. Suatu kali di bulan Maret 1975, ia menyaksikan pertandingan
tinju antara Muhammad Ali dan Chuck Wepner. Tiba-tiba saja ia mendapat ide
sebuah film. Stallone segera pulang dan berkutat selama tiga hari membuat script
film tinju. Setelah selesai ia tawarkan ke sejumlah produser, namun selalu
ditolak. Meski naskah itu menarik, produser tampaknya tak mau Stallone sebagai
pemeran utamanya sedangkan Stallone selalu menawarkan dengan syarat ia yang
harus jadi pemeran utama.
Ketika produser Robert Chartoff dan
Irwin Winkler setuju akan membeli naskah itu, mereka tetap tak mau menjadikan
Stallone sebagai pemeran utamanya. Bahkan agar Stallone mau menjual naskah itu
Chartoff-Winkler sampai menawarkan fee yang lebih besar. Namun Stallone
tetap tak mau. Akhirnya malah Chartoff dan Winkler yang mengalah dengan setuju
Stallone yang jadi pemeran utamanya.
Kengototan Stallone berbuah manis.
Ketika film itu dirilis tahun 1976 dengan judul Rocky, film itu meledak
di pasaran. Dengan biaya produksinya yang hanya US$1,1 juta, Rocky bisa
meraih pendapatan sampai US$225 juta. Selain itu film ini mendapat sejumlah
penghargaan. Rocky dinominasikan untuk meraih Oscar di 10 kategori
termasuk Best Actor dan Best Original Screenplay untuk dirinya.
Namun pada akhirnya Rocky hanya meraih tiga Oscar untuk Best Picture,
Best Directing dan Best Film Editing. Meski begitu, itulah batu
loncatan Sylvester Stallone hingga menjadi salah satu legenda Hollywood saat
ini. Keyakinan dan kekukuhannya untuk menjadi pemeran utama di film Rocky
telah menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dan ia berhasil membuktikannya.
Tags :
0 Comments for "Biografi Sylvester Stallone"